HukumShalat 'Ied. "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya 'Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir." Namun beliau memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah

- Setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat Islam kini mulai menyambut datangnya hari raya Idul Fitri. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, Idul Fitri kali ini diperingati secara sederhana tanpa ada perayaan atau takbiran acara-acara yang berpotensi mengundang kerumunan massa ditiadakan guna memutus laju penyebaran virus corona di Indonesia. Baca juga MUI Keluarkan Panduan Takbiran di Masa Pandemi Covid-19, Ini Perinciannya... Kendati demikian, umat Islam tak perlu khawatir tak bisa menghidupkan malam Idul Fitri. Sebab, hal itu bisa dilakukan di mana pun, termasuk di rumah. Lantas, bagaimana hukum menghidupkan malam Idul Fitri? Dalam laman resminya, Lembaga Fatwa Mesir mengatakan, disunahkan bagi umat Islam untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan berbagai kegiatan ibadah. Kegiatan ibadah yang bisa dilakukan adalah zikir, shalat, membaca Al Quran, membaca takbir, tasbih, istighfar, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal itu didasarkan atas hadis berikut "Barangsiapa yang qiyamul lail menghidupkan malam pada dua malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati," HR As-Syafiโ€™i dan Ibn Majah. Baca juga Muhammadiyah Keluarkan Tuntunan Shalat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Simak Perinciannya... Sibuk mencintai urusan dunia ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Warga mengusap mukanya saat zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 6/2/2020. Kegiatan bertema Dari Natuna Selamatkan Indonesia ini digelar untuk mendoakan para WNI yang tengah diobservasi setelah dievakuasi dari Wuhan, China, dan untuk keselamatan warga Natuna serta masyarakat Indonesia secara umum, terkait kian merebaknya virus corona. Para ulama menafsiri 'matinya hati' dengan seseorang yang sibuk mencintai urusan dunia. Beberapa ulama lain ada yang menafsirinya dengan ibadah dalam menghidupkan malam Idul Fitri, para ulama salaf berpandapat bahwa dalam ukuran minimalis berupa shalat Isya dan Subuh secara berjemaah. Meski memiliki kualitas dhaif, hadis tersebut boleh digunakan untuk mendorong orang agar bersemangat dalam beribadah. Selain hadis di atas, pendapat senada juga disampaikan oleh Ibnu Najim dalam al-Bahr ar-Raiq "Termasuk di antara kesunahan adalah menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan, dua malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, sepuluh malam Dzulhijjah, dan malam nisfu Sya'ban," kata Ibnu Najim. Baca juga Syarat Masjid yang Bisa Mengadakan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi Corona Biasanya, umat Islam banyak menghidupkan malam Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir di setiap masjid atau mushala, bahkan di jalan raya. Hal itu sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW "Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha karena dapat melebur dosa." Berikut bacaan takbir secara singkat yang umum dikumandangkan Allahu akbar..Allahu akbar..Allahu akbar..la ilaha illallahu wallahu akbar..Allahu akbar walillahil hamd. Beberapa orang menambahnya dengan bacaan takbir lebih lengkap berikut Allahu akbar kabira wal hamdu lillahi katsira wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah wa la na'budu illa iyyah, mukhlishina lahud din, walau karihal kafirun, walau karihal musyrikun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazama al-ahzaba wahdah, la ilaha ilallallhu wallahu akbar, Allahu akbar wi lillahil hamd. Baca juga Shalat Idul Fitri di Rumah, Berikut Tata Cara Khotbahnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

\n\n \n\n \n\nhukum takbiran di luar hari raya
Dihari ini pula menjadi waktu istimewa untuk makan dan minum. Adapun jenis amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan selain menyembelih hewan kurban antara lain: 1. Memperbanyak takbir. Menurut sahabat Nabi, Ibnu Abbas, perintah zikir di hari-hari tertentu seperti yang disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 203 adalah hari Tasyrik. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID nar1TGnHW6FOSAGky7DSt_bONGbR_mjq1Hek-Z48gWNRgLRrpWvMJw==
Dantidak perlu menambahkan shalawat di sela-sela takbir, karena tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam atau para shahabatnya. Shalat dan Khutbah Id. Di pagi hari, saat matahari mulai menampakkan wajahnya, tampak umat islam beramai-ramai keluar menuju tanah lapang sambil bertakbir untuk menunaikan shalat Idul Fitri.
Ilustrasi Idul Fitri. Foto PixabayDalam perayaan Idul Fitri, kalimat takbir selalu menggema menjelang hari raya hingga memasuki bulan Syawal. Pada momen ini, umat Islam mensyukuri kesuksesan mereka melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan Indonesia sendiri, aktivitas ini disebut dengan takbiran. Seluruh masyarakat Muslim dari berbagai kalangan usia beramai-ramai mengumandangkan kalimat takbir yang bunyinyaAllaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa ini sudah dilakukan sejak berpuluh tahun lalu. Bahkan di sejumlah daerah, kegiatan takbiran menjelang Idul Fitri digelar secara meriah dengan arak-arakan berkeliling sambil membawa bagaimana hukum takbiran sebelum Idul Fitri? Dan bagaimana bacaan takbir yang sesuai dengan sunnah? Simak penjelasannya berikut Takbiran menjelang Idul Fitri. Foto Aloysius Jarot/AntaraHukum Takbiran Sebelum Idul FitriDalam kitab Fathul Qarib yang dikutip melalui laman Nu Online disebutkan bahwa melafalkan takbir pada malam hari raya atau sebelum Idul Fitri hukumnya adalah sunnah. Kesunnahan ini ditujukan untuk semua umat Islam, baik laki-laki ataupun perempuan, mukim atau musafir, berada di rumah, masjid ataupun di yang telah dijelaskan oleh Muhammad bin Qasin Al-Ghazi, mengatakanโ€œDisunnahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir, dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai sholat Idul Fitri. Tidak disunnahkan takbir setelah sholat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunnahkan.โ€ Muhammad bin Qasin Al-Ghazi dalam kitab Fathul QaribSesuai dengan hukumnya, takbir dapat dilantunkan sejak Maghrib sampai dengan sebelum didirikan sholat Idul Fitri dan sebaiknya dilafalkan secara terus-menerus. Namun, menurut sebagian ulama, melafalkan takbir atau takbiran setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri tidak disunnahkan. Berbeda dengan Idul Adha, saat perayaan ini tetap disunnahkan mengumandangkan takbir setiap usai sholat fardhu selama hari tasyriq 11, 12, 13 Dzulhijah selepas sholat Idul itu, menggemakan kalimat takbir pada malam Idul Fitri juga merupakan termasuk amalan untuk menghidupkan Hari Kemenangan dan terdapat keutamaan di dalamnya. Keutamaan ini sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW berikut iniโ€œBarangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian." HR. Ibnu Majah.Ilustrasi mengumandangkan takbir di hari raya Idul Fitri. Foto PixabayBacaan Takbir Idul FitriAdapun bacaan takbir yang dunnahkan dibaca menurut Syaikh Said bin Muhammad Ba Ali Ba Isyan dalam bukunya Syarh Al-Muqaddimah Al-Hadramiyah yang disadur melalui buku Bunga Rampai Bincang Syariah karya Muhammad Hafid, Lc, adalah sebagai berikutุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู„ูŽุง ุฅู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูAllaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil โ€œAllah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya.โ€ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูƒูŽุจููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุจููƒู’ุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽุตููŠู’ู„ู‹ุงAllaahu akbar kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa โ€œAllah maha besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.โ€ู„ูŽุง ุฅู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ู†ูŽุนู’ุจูุฏู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ู ู…ูุฎู’ู„ูุตููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ูƒูŽุงููุฑููˆู’ู†ูŽ ู„ูŽุง ุฅู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ูˆูŽุนู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŽู‡ู ูˆูŽู‡ูŽุฒูŽู…ูŽ ุงู„ุงูŽุญู’ุฒูŽุงุจูŽ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุฅู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑูุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ูˆูŽู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูlaa ilaaha illallaahu wa laa nabudu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun, laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wadah, wa nashara abdah, wa hazamal ahzฤba wahdah, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil โ€œTiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentaran-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.โ€
HUKUM& KRIMINAL. Mengungkap Fakta Demi Keadilan. Primary Menu . Advertorial; Hubungi kami; Pedoman Media Siber; Redaksi; Tentang kami; Cari untuk: Home. 2022. Mei. 2. Posramil Kebonagung Ciptakan Aman Kondusif Malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1443 H Posramil Kebonagung Ciptakan Aman Kondusif Malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1443 H 1 - Sudah menjadi tradisi umat islam diseluruh dunia khususnya Indonesia. Malam tanggal satu syawal seiring dengan berakhirnya puasa Ramadhan masyarakat biasa mengundangkan takbir di masjid-masjid. Anak-anak, remaja putra putri hingga orang tua bersama-sama mengundangkan takbir, tahmid dan tasbih semalam suntuk. Suara takbiran bertalu-talu dari menara-menara masjid menambah kegembiraan setelah sebulan berpuasa. Tradisi ini sudah turun temurun dari nenenk moyang kita samapi hari ini. Lalu bagaimana hukum takbiran hari raya menurut dalil yang shahih dan berdasarkan penjelasan para ulama? Simak ulasan lengkap dibawah ini yang akan mengupas hukum takbiran ditinjau dari hukum syariat. Untuk mengawali pembahasan ini simak ayat di bawah ini; ูˆูŽู„ูุชููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูŽู„ู‰ ู…ูŽุง ู‡ูŽุฏุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุดู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ โ€œDan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ€ QS. Al-Baqarah 185. Ayat diatas merupakan dalil bolehnya takbiran, baik hari raya idul fitri maupun idul adha. Sisi pendalilan dari ayat di atas, dari kalimat โ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€. Al-Imam Abu Jaโ€™far Ath-Thabari rohimahullah wafat 310 H ูŠุนู†ูŠ ุชุนุงู„ู‰ ุฐูƒุฑู‡ ูˆู„ุชุนุธู‘ูู…ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุฐูƒุฑ ู„ู‡ ุจู…ุง ุฃู†ุนู… ุนู„ูŠูƒู… ุจู‡ โ€œAlloh Taโ€™ala memaksudkan dengan mengingat-Nya, artinya hendaknya kalian mengagungkan Alloh dengan menyebut bagi-Nya apa yang telah Dia karuniakan kepada kalianโ€ฆ.โ€. [Jamiโ€™ul Bayan Fi Taโ€™wilil Qurโ€™an 3/478]. Dan yang dimaksud dengan dzikir yang Alloh anjurkan di dalam ayat di atas, adalah kalimat takbir sebagaimana telah ditafsirkan oleh para ulamaโ€™ salaf. Diantara mereka adalah Pertama, Zaid bin Aslam. Al-Imam Ath-Thabari rohimahullah berkata Al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku, dia berkata Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami, dia berkata Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami, dari Dawud bin Qois, dia berkata aku mendengar Zaid bin Aslam berkata ูˆู„ุชูƒุจุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…"ุŒ ู‚ุงู„ ุฅุฐุง ุฑุฃู‰ ุงู„ู‡ู„ุงู„ุŒ ูุงู„ุชูƒุจูŠุฑู ู…ู† ุญูŠู† ูŠูŽุฑู‰ ุงู„ู‡ู„ุงู„ ุญุชู‰ ูŠู†ุตุฑู ุงู„ุฅู…ุงู…ุŒ ููŠ ุงู„ุทุฑูŠู‚ ูˆุงู„ู…ุณุฌุฏุŒ ุฅู„ุง ุฃู†ู‡ ุฅุฐุง ุญุถุฑ ุงู„ุฅู…ุงู…ู ูƒูู‘ ูู„ุง ูŠูƒุจุฑู‘ู ุฅู„ุง ุจุชูƒุจูŠุฑู‡ โ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€ beliau berkata Jika seorang melihat hilal, maka hendaknya dia bertakbir dimulai sejak dia melihat hilal sampai imam selesai di jalan, dan di masjid kecuali apabila imam telah datang, dia tahan jangan bertakbir kecuali dengan takbirnyaโ€. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2901. Simak pula โ€œTafsir Ibnu Abi Hatimโ€ 1/314]. Kedua, Sufyan Ats-Tsauri โ€“rohimahullah-. Al-Imam Ath-Thabari โ€“rohimahullah- berkata Al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku, dia berkata Suwaid telah menceritakan kepada kami, dia berkata Ibnul Mubarok telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Aku mendengar Sufyan Ats-Tsauri berkata ูˆู„ุชูƒุจู‘ูุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…"ุŒ ู‚ุงู„ ุจู„ุบู†ุง ุฃู†ู‡ ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ูŠูˆู… ุงู„ูุทุฑ โ€œโ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€ , beliau berkata Telah sampai kepada kami, sesungguhnya ia adalah ucapan takbir di hari raya Idul Fitriโ€. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2902]. Ketiga, Ibnu Abbas โ€“rodhiallohu anhu-. Al-Imam Ath-Thobari โ€“rohimahullah- berkata Yunus telah menceritakan kepadaku, dia berkata Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Ibnu Zaid berkata Ibnu Abbas pernah berkata ุญู‚ู‘ูŒ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุฅุฐุง ู†ุธุฑูˆุง ุฅู„ู‰ ู‡ู„ุงู„ ุดูˆุงู„ ุฃู† ูŠูƒุจุฑู‘ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠูุฑุบูˆุง ู…ู† ุนูŠุฏู‡ู…ุŒ ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฐูƒุฑู‡ ูŠู‚ูˆู„"ูˆู„ุชูƒู…ู„ูˆุง ุงู„ุนุฏุฉ ูˆู„ุชูƒุจุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…" โ€œHak atas kaum muslimin apabila mereka telah melihat hilal tanggal satu bulan Syawwal untuk bertakbir mengagungkan Alloh sehingga selesai dari Ied mereka. Karena sesungguhnya Alloh Taโ€™ala berfirman โ€œDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,.โ€ - QS. Al-Baqarah 185 -. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2903]. Al-Imam Al-Qurthubi โ€“rohimahullah- 671 H berkata ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰" ูˆูŽู„ูุชููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ" ุนูŽุทู’ูู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุญูŽุถู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠุฑู ูููŠ ุขุฎูุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ูููŠ ู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฌูู…ู’ู‡ููˆุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ูˆููŠู„ู โ€œFirman Alloh โ€œdan hendaklah kamu mengagungkan Allahโ€, penghubungan atasnya. Maknanya Dorongan untuk bertakbir di akhir bulan Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulamaโ€™ ahli takwil tafsir .โ€ [Al-Jamiโ€™ Li Ahkamil Qurโ€™an 2/306]. Al-Imam Abu Bakar Al-Jurjani โ€“rohimahullah- wafat 471 H berkata ูˆู‚ูŠู„ ุชูƒุจูŠุฑ ูŠูˆู… ุงู„ูุทุฑุŒ ูˆุฐู„ูƒ ุณูู†ู‘ูŽุฉ ุฃุดุงุฑ ุฅู„ูŠู‡ุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ู…ู† ุบูŠุฑ ุฃู…ุฑ ุจู‡ุง โ€œFirman Alloh โ€œdan hendaklah kamu mengagungkan Allahโ€ ,Ada yang berpendapat takbir di hari raya. Dan hal itu merupakan sunnah yang telah diisyaratkan oleh Al-Qurโ€™an tanpa diperintahkan dengannya.โ€ [Darju Durar 1/349]. Al-Imam Abu Mudzoffar As-Samโ€™ani โ€“rohimahullah- wafat 489 H berkata ุฃูŽูŠ ู„ุชุนุธู…ูˆู‡ ุนู„ู‰ ู…ูŽุง ุฃุฑุดุฏูƒู… ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุฑุถู‰ ุจูู‡ู ู…ู† ุตูŽูˆู’ู… ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู† ุนูŽุจู‘ูŽุงุณ ู‡ููˆูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑูŽุงุช ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉ ุงู„ู’ูุทุฑ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูŽุฑู’ูˆููŠู‘ ุนูŽู† ุงุจู’ู† ุนู…ุฑุŒ ูˆูŽุนูŽุงุฆูุดูŽุฉ ุฑูŽุถููŠ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญู‚ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ูุณู„ู… ุฃูŽู† ูŠูƒุจุฑ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉ ุงู„ู’ูุทุฑ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู† ูŠูุฑุบ ู…ู† ุตูŽู„ูŽุงุฉ ุงู„ู’ุนููŠุฏ โ€œArtinya hendaknya kalian mengagungkan-Nya atas apa yang Dia telah memberi petunjuk kepada kalian kepada apa yang telah Dia ridhoi dari puasa bulan Ramadhan. Ibnu Abbas berkata ia adalah takbir-takbir malam hari raya Idul Fithri. Dan hal ini juga diriwayatkan dari Ibnu Umar, dan Aisyah โ€“rodhiallohu anhuma-. Dia berkata hak atas setiap muslim untuk bertakbir di malam hari raya Idul Fitri sampai selesai dari sholat Ied.โ€ [Tafsir Abu Mudzoffar 1/185]. Dari beberapa keterangan para ulamaโ€™ ahli tafsir di atas dapat kita simpulkan, bahwa takbir pengagungan kepada Alloh dengan ucapan Allohu akbar di malam hari raya Idul Fitri sampai dimulainya sholat hari raya, merupakan perkara yang disyariโ€™atkan. Takbir di hari raya boleh dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaโ€™ah. Ini merupakan pendapat sekelompok para ulamaโ€™ salaf. Bahkan sebagian ulamaโ€™ ada yang menyatakan sebagai pendapat jumhur mayoritas ulamaโ€™. Hal ini berdasarkan beberapa argument, diantaranya Pertama Perintah takbir dalam surat Al-Baqarah ayat 185, sifatnya mutlak. Tidak dibatasi oleh sesuatupun. Dalam kaidah ushul fiqh, dalil yang mutlak diamalkan sesuai kemutlakannya, sampai ada dalil lain yang mentaqyidnya membatasinya . Sehingga dibolehkan bertakbir secara sendiri-sendiri ataupun berjamaโ€™ah. Barang siapa yang mengeluarkan surat Al-Baqarah 185 dari kemutlakannya, dan membatasi hanya takbir sendiri-sendiri, maka dituntut untuk mendatangkan dalil yang shohih dan jelas yang mengeluarkan dari makna asalnya. Adapun pihak yang mengamalkan ayat di atas sesuai kemutlakannya, maka jangan ditanya dalil lagi. Karena mereka telah beramal di atas dalil. Yang perlu ditanya dalil, orang yang membatasi takbiran harus sendiri-sendiri. Kedua Adapun dari hadits nabi-shollallahu alaihi wa sallam-, diantaranya Hadits Ummu Athiyyah โ€“rodhiallohu anha- beliau berkata ูƒูู†ู‘ูŽุง ู†ูุคู’ู…ูŽุฑู ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุนููŠุฏู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู†ูุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ุจููƒู’ุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูุฏู’ุฑูู‡ูŽุงุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู†ูุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ุญููŠู‘ูŽุถูŽุŒ ููŽูŠูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ููŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู’ู†ูŽ ุจูุชูŽูƒู’ุจููŠุฑูู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ุจูุฏูุนูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆู†ูŽ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุทูู‡ู’ุฑูŽุชูŽู‡ูยป โ€œPada hari Raya Ied kami diperintahkan untuk keluar sampai-sampai kami mengajak para anak gadis dari kamarnya dan juga para wanita yang sedang haid. Mereka duduk di belakang barisan kaum laki-laki dan mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti doanya kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut." [HR. Al-Bukhari 971]. Sisi pendalilan dari riwayat di atas, pada kalimat โ€œ mereka para wanita mengucapkan takbir mengikuti takbir kaum laki-lakiโ€. Makna yang dzohir tampak dari kalimat ini, takbir dilakukan secara bersama-sama jamaโ€™ah . Dalam kaidah ushul fiqh, suatu dalil yang memiliki makna dzohir, maka dipahami dan diamalkan sesuai dzohirnya. Tidak boleh bagi kita untuk keluar dari makna dzohirnya, sampai ada dalil yang mengeluarkannya dari makna asal kepada makna yang lain. Telah diriwayatkan al-imam Al-Bukhari โ€“rohimahullah- secara muโ€™allaq dari Abdullah bin Umar โ€“rodhiallohu anhu- ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ูููŠ ู‚ูุจู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูู†ู‹ู‰ ููŽูŠูŽุณู’ู…ูŽุนูู‡ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูุŒ ููŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑููˆู†ูŽ ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฃูŽุณู’ูˆูŽุงู‚ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ูŽ ู…ูู†ู‹ู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑู‹ุงยป โ€œSesungguhnya beliau bertakbir di atas menaranya di Mina, maka orang-orang di masjid mendengar hal itu, lalu mereka bertakbir, dan bertakbir pula orang-orang di pasar sehingga Mina goncang dan bergerak maksudnya gegap gempita dengan suara takbir.โ€ [Shohih Al-Bukhari 2/20]. Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- mengatakan ูˆูŽุตูŽู„ูŽู‡ู ุณูŽุนููŠุฏู ุจู’ู†ู ู…ูŽู†ู’ุตููˆุฑู ู…ูู†ู’ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽูŠู’ุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูู…ูŽุฑู ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ูููŠ ู‚ูุจู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูู†ู‹ู‰ ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุณู‘ููˆู‚ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ูŽ ู…ูู†ู‹ู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑู‹ุง ูˆูŽูˆูŽุตูŽู„ูŽู‡ู ุฃูŽุจููˆ ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุขุฎูŽุฑูŽ ุจูู„ูŽูู’ุธู ุงู„ุชู‘ูŽุนู’ู„ููŠู‚ู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุทูŽุฑููŠู‚ูู‡ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ููŠู‘ู โ€œRiwayat ini telah dimaushulkan disambung sanadnya oleh Saโ€™id bin Manshur dari riwayat Ubaid bin Umari dia berkata โ€œSesungguhnya beliau bertakbir di atas menaranya di Mina, maka orang-orang di masjid mendengar hal itu, lalu mereka bertakbir dan bertakbir pula orang-orang di pasar sehingga Mina goncang dan bergerak maksudnya gegap gempita dengan suara takbir.โ€ Dan hal ini telah dimaushulkan oleh Abu Ubaid dari sisi yang lain dengan lafadz taโ€™liq. Al-Baihaqi juga telah meriwayatkan dari jalurnyaโ€. [ Fathul Bari 2/462]. Saya penulis berkata Ucapan Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- โ€œAl-Baihaqi juga telah meriwayatkan dari jalurnyaโ€, maksudnya Al-Baihaqi telah meriwayatkan atsar dari Umar di atas, dari jalur periwayatan Abu Ubaid. Sebagaimana beliau berkata dalam โ€œSunan Al-Baihaqiโ€ 3/312 Abu Abdillah Al-Hafidz telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Abu Bakar bin Ishaq telah menceritakan kepada kami, dia berkata Abu Ubaid berkata Yahya bin Said telah menceritakan kepadaku, dari Ibnu Juraij dari Athoโ€™ dari Ubaid bin Umair dari Umarโ€ฆโ€ฆ-kemudian beliau menyebutkan riwayat di atas .โ€ Kemudian beliau Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- berkata ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูุชูŽุซู’ู‚ููŠู„ู ุงู„ู’ุฌููŠู…ู ุฃูŽูŠู’ ุชูŽุถู’ุทูŽุฑูุจู ูˆูŽุชูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒู ูˆูŽู‡ููŠูŽ ู…ูุจูŽุงู„ูŽุบูŽุฉูŒ ูููŠ ุงุฌู’ุชูู…ูŽุงุนู ุฑูุน ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุช โ€œUcapannya โ€œtartajjuโ€ dengan tatsqiil di huruf jim, artinya goncang dan bergerak. Dan ini maknanya menunjukkan berlebihan di dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengeraskan suaraโ€. [Fathul Bari 2/462]. Al-Imam Al-Aini โ€“rohimahullah- wafat 855 H berkata ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชุฑุชุฌ ูŠูู‚ูŽุงู„ ุงุฑุชุฌ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑุŒ ุจุชูŽุดู’ุฏูŠุฏ ุงู„ู’ุฌููŠู… ุฅูุฐุง ุงุถู’ุทุฑุจูŽุŒ ูˆุงู„ุฑุฌ ุงู„ุชุญุฑูŠูƒ. ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ู…ู†ู‰ ููŽุงุนู„ ุชุฑุชุฌ. ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑุง ู†ุตุจ ุนู„ู‰ ุงู„ุชู‘ูŽุนู’ู„ููŠู„ุŒ ุฃูŽูŠ ู„ุฃุฌู„ ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠุฑุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุจูŽุงู„ุบูŽุฉ ูููŠ ุฅุฌุชู…ุงุน ุฑูุน ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุช. โ€œ Ucapannya โ€œsehingga tartajjuโ€, dikatakan โ€œLaut itu irtajjaโ€ dengan ditasydiid di huruf jim, artinya Apabila bergelombang atau goncang atau bergerak. Ar-rajju artinya bergerak. Dan ucapannya โ€œMinaโ€, sebagai fail pelaku perbuatan dari kata kerja tartajju. Ucapannya โ€œtakbiranโ€, dalam kondisi manshub sebagai taโ€™lil sebab, artinya karena takbir. Dan hal ini sebagai bentuk berlebihan/menyangatkan dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengangkat suara.โ€ [Umdatul Qoriโ€™ 2/292]. Al-Imam Asy-Syaukani โ€“rohimahullah- berkata ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูุชูŽุซู’ู‚ููŠู„ู ุงู„ู’ุฌููŠู…ู ุฃูŽูŠู’ ุชูŽุถู’ุทูŽุฑูุจู ูˆูŽุชูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒูุŒ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ู…ูุจูŽุงู„ูŽุบูŽุฉูŒ ูููŠ ุงุฌู’ุชูู…ูŽุงุนู ุฑูŽููŽุนูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุชู. โ€œUcapannya โ€œTartajjuโ€, dengan tatsqiil di huruf jim, artinya goncang dan bergerak. Dan ini menunjukkan akan bentuk berlebihan/menyangatkan dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengangkat suara.โ€ [Nailul Author 3/374]. Al-Imam Asy-Syafiโ€™i โ€“rohimahullah- berkata ูุงุฐุงุฑุงูˆุงู‡ู„ุงู„ ุดูˆุงู„ ุงุญุจุจุช ุงู† ูŠูƒุจุฑ ุงู„ู†ุงุณ ุฌู…ุงุนุฉ ูˆ ูุฑุงุฏูŠ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏูˆุงู„ุงุณูˆุงู‚ ูˆุงู„ุทุฑู‚ ูˆุงู„ู…ู†ุงุฒู„ ูˆ ู…ุณุงูุฑูŠู† ูˆู…ู‚ูŠู…ูŠู† ููŠ ูƒู„ ุญุงู„ ูˆุงูŠู† ูƒุงู†ูˆุง ูˆ ุงู† ูŠุธู‡ุฑูˆุง ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ โ€œMaka apabila mereka melihat hilal bulan Syawwal, aku sangat menganjurkan agar manusia bertakbir secara BERJAMA'AH atau SENDIRI-SENDIRI di masjid, pasar-pasar, jalan-jalan, rumah-rumah, musafir dan muqim di seluruh keadaan dan di manapun mereka berada untuk menampakkan takbirโ€. [Al-Umm 1/231]. Beliau rohimahullah juga berkata ูˆูŠุณุชุญุจ ุงู„ุงู†ูุฑุงุฏููŠ ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ุญุงู„ุฉ ุงู„ู…ุดูŠ ู„ู„ู…ุตู„ูŠ ูˆ ุงู…ุง ุชูƒุจูŠุฑ ุฌู…ุงุนุฉ ูˆู‡ู… ุฌุงู„ุณูˆู† ููŠ ุงู„ู…ุตู„ูŠ ูู‡ุฐุง ู‡ูˆุงู„ุฐูŠ ุงุณุชุญุณู† โ€œDianjurkan sendiri-sendiri dalam takbir dalam keadaan berjalan bagi orang yang akan sholat. Adapun takbir SECARA BERJAMA'AH DAN MEREKA DALAM KONDISI DUDUK DI MUSHALA, maka ini perkara yang baikโ€. [Bulghatus Salik 1/304]. Demikian secara jelas dan tegas Al-Imam Asy-Syafiโ€™i โ€“rohimahullah- memperbolehkan untuk bertakbir secara berjamaโ€™ah. Oleh karena itu, menurut kami, adat takbiran baik sendiri atau berjama'ah di masjid-masjid atau takbir keliling yang sudah berjalan di negeri kita ini, merupakan suatu perkara yang baik. Karena sudah bersandar kepada dalil dan mengikuti fatwa seorang mujtahid mutlak sekelas imam Asy-Syafi'i. Apakah kita akan berani menyatakan imam Asy-Syafi'i telah mengadakan bid'ah dalam agama ? Tentu tidak. Atau beliau tidak punya sandaran dalil ? Tentu tidak. Siapa kita sampai berani berkata demikian. Benar ucapan yang berbunyi "Semoga Allah merahmati seorang yang mengetahui kadar dirinya". Jika anda ternyata punya pendapat lain, cukup bagi anda untuk berlapang dada dan menghormati mereka yang mengamalkannya. Jangan sampai masalah furuiyyah yang bersifat ijtihadiyyah menjadi sebab untuk saling mencela dan bermusuhan, apalagi menyesatkan. Dan inilah madzhab salaf. Walaupun bagi kami, mengikuti adat setempat yang telah berjalan merupakan perkara yang lebih baik sepanjang bukan termasuk pelanggaran agama. Ibnu Aqil Al Hambali berkata ู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ุงู„ุฎุฑูˆุฌ ู…ู† ุนุงุฏุงุช ุงู„ู†ุงุณ "Tidak seyogyanya untuk keluar dari adat manusia" selama tidak melanggar ketentuan syariat. Penutup; Takbir di hari raya, baik Idul Fitri atau Idul Adha, merupakan salah satu syiโ€™ar besar umat Islam yang dianjurkan kepada kaum muslimin untuk mengamalkannya. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. Oleh Ust. Abdullah Al Jirani 1 Takbir di Malam Hari Raya. Bertakbir di malam hari raya adalah merupakan sunnah Nabi Muhammad yang amat perlu untuk di lestarikan dalam menampakkan dan mengangkat syi'ar Islam.Para ulama dari masa kemasa sudah biasa mengajak ummat untuk melakukan takbir baik setelah sholat (takbir muqoyyad) atau di luar sholat (takbir mursal).
\n hukum takbiran di luar hari raya
1 Takbir di Malam Hari Raya Bertakbir di malam hari raya adalah merupakan sunnah Nabi Muhammad yang amat perlu untuk di lestarikan dalam menampakkan dan mengangkat syi'ar Islam.Para ulama dari masa kemasa sudah biasa mengajak ummat untuk melakukan takbir baik setelah shalat (takbir muqayyad) atau di luar shalat (takbir mursal).
Bertakbirdi malam hari raya adalah merupakan sunnah Nabi Muhammad yang amat perlu untuk di lestarikan dalam menampakkan dan mengangkat syi'ar Islam.Para ulama dari masa kemasa sudah biasa mengajak ummat untuk melakukan takbir baik setelah sholat (takbir muqoyyad) atau di luar sholat (takbir mursal).
NenoWarisman Serukan Takbir di Luar Hari Raya, Bagaimana Hukumnya? Muhammad Masrur-18 April 2019 7. Kolom. Artikel Terkini. Hukum Balapan di Jalan Raya Menurut Islam. 31 Juli 2022. Toleransi Antar Umat Beragama dan Bermadzhab. 30 Juli 2022. Keutamaan Puasa di Bulan Muharram. 30 Juli 2022. Tafsir Surah At-Taubah Ayat 36; Makna Asyhurul FTup.
  • uvv4vu65pi.pages.dev/206
  • uvv4vu65pi.pages.dev/219
  • uvv4vu65pi.pages.dev/341
  • uvv4vu65pi.pages.dev/337
  • uvv4vu65pi.pages.dev/308
  • uvv4vu65pi.pages.dev/453
  • uvv4vu65pi.pages.dev/38
  • uvv4vu65pi.pages.dev/465
  • hukum takbiran di luar hari raya